8 Jurusan UGM dengan Daya Tampung Terbanyak di SNBP

8 Jurusan UGM – Universitas Gadjah Mada (UGM), sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, selalu menjadi pilihan utama bagi banyak calon mahasiswa. Setiap tahunnya, UGM membuka berbagai program studi yang memiliki daya tampung berbeda-beda. Pada sistem seleksi nasional, terutama SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi), daya tampung setiap jurusan menjadi faktor penting dalam menentukan peluang diterima oleh calon mahasiswa. Artikel ini akan membahas 8 jurusan di UGM yang memiliki daya tampung terbesar di SNBP, memberikan gambaran bagi para calon mahasiswa tentang jurusan mana yang memiliki peluang lebih besar di kutip oleh tourdegunungsewu.com.

1. Sistem Informasi

Jurusan Sistem Informasi di UGM termasuk salah satu jurusan dengan daya tampung terbesar. Jurusan ini menarik minat banyak calon mahasiswa karena relevansinya dengan perkembangan teknologi dan digitalisasi yang pesat. Sistem Informasi menggabungkan pemahaman tentang teknologi dan bisnis, sehingga lulusannya memiliki peluang kerja yang luas di berbagai sektor, terutama dalam bidang IT dan manajemen.

2. Ilmu Hukum

Ilmu Hukum adalah salah satu jurusan klasik yang selalu banyak di minati di UGM. Daya tampung jurusan ini cukup besar, karena kebutuhan akan tenaga hukum, baik di lembaga pemerintah, swasta, maupun lembaga internasional, selalu tinggi. Selain itu, pendidikan di jurusan Ilmu Hukum di UGM di kenal sangat berkualitas dengan pendekatan yang aplikatif dan teori yang mendalam.

3. Ekonomi Pembangunan

Sebagai salah satu jurusan unggulan di Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Ekonomi Pembangunan di UGM memiliki daya tampung yang sangat besar. Jurusan ini mengajarkan tentang perencanaan dan pengelolaan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Lulusan Ekonomi Pembangunan di harapkan dapat berkontribusi dalam merancang kebijakan ekonomi yang memajukan masyarakat Indonesia.

4. Manajemen

Jurusan Manajemen di UGM juga memiliki daya tampung yang tinggi di SNBP. Dengan kurikulum yang mengintegrasikan teori dan praktik bisnis, Manajemen UGM menjadi favorit bagi calon mahasiswa yang tertarik untuk menggeluti dunia bisnis, kepemimpinan, dan pengelolaan organisasi. Kemampuan yang di ajarkan di jurusan ini sangat relevan dengan tantangan yang di hadapi dunia usaha saat ini.


Baca juga: Puasnya Menyantap Iga Bakar Jumbo di Lumajang, Segede Apa?


5. Pendidikan Dokter

Pendidikan Dokter di UGM merupakan salah satu jurusan yang daya tampungnya sangat terbatas namun tetap memiliki banyak peminat. Jurusan ini menawarkan program studi kedokteran yang sangat terstruktur dan berkualitas, menghasilkan dokter-dokter yang ahli dalam bidangnya. Meskipun daya tampungnya terbatas, jurusan ini tetap menjadi favorit banyak calon mahasiswa yang bercita-cita menjadi tenaga medis profesional.

6. Teknik Industri

Teknik Industri adalah jurusan dengan daya tampung yang besar di UGM dan banyak diminati karena menggabungkan pengetahuan teknik dengan manajemen. Jurusan ini bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang mampu merancang, mengelola, dan mengoptimalkan sistem industri yang ada. Kemampuan teknis dan manajerial yang di miliki oleh lulusan Teknik Industri sangat dicari oleh perusahaan besar di Indonesia maupun luar negeri.

7. Ilmu Komunikasi

Jurusan Ilmu Komunikasi di UGM memiliki daya tampung yang cukup besar, berkat banyaknya bidang pekerjaan yang dapat di masuki oleh lulusannya, mulai dari media, humas, hingga perusahaan-perusahaan besar. Jurusan ini memberikan pemahaman mendalam mengenai cara berkomunikasi secara efektif, baik dalam konteks media massa, komunikasi organisasi, maupun komunikasi publik.

8. Psikologi

Jurusan Psikologi di UGM memiliki daya tampung yang cukup tinggi, dengan minat yang terus berkembang setiap tahunnya. Jurusan ini menawarkan berbagai peminatan, seperti psikologi klinis, psikologi industri, hingga psikologi pendidikan. Lulusan Psikologi UGM seringkali bekerja di sektor pemerintahan, lembaga pendidikan, serta perusahaan besar yang membutuhkan ahli dalam bidang sumber daya manusia.

Ini Dia Alasan Bandung Disebut Paris Van Java Di Indonesia

tourdegunungsewu.com – Bandung, ibu kota Provinsi Jawa Barat, dikenal sebagai salah satu kota yang kaya akan budaya dan sejarah. Salah satu julukan paling populer yang disematkan pada kota ini adalah “Paris Van Java.” Julukan ini telah melekat erat pada Bandung sejak abad ke-19 dan hingga kini tetap menjadi salah satu identitas kota tersebut.

Lalu, apa sebenarnya yang membuat Bandung mendapatkan julukan “Paris Van Java”? Berikut ini adalah lima alasan utama mengapa Bandung dianggap sebagai “Paris Van Java.”

Alasan Besar Bandung Dijuluki Paris Van Java

1. Keindahan Alam dan Suhu Dingin yang Menyegarkan

Salah satu alasan utama mengapa Bandung dijuluki “Paris Van Java” adalah karena keindahan alamnya yang mempesona. Terletak di daerah dataran tinggi, Bandung memiliki suhu yang sejuk, yang berbeda dengan kebanyakan kota di Indonesia yang cenderung panas. Suhu dingin Bandung, dengan rata-rata sekitar 23-28°C, memberikan kenyamanan tersendiri bagi siapa saja yang berkunjung.

Keindahan alam Bandung didukung oleh pemandangan pegunungan yang mengelilingi kota, seperti Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Burangrang, dan Gunung Manglayang. Kota ini juga dikelilingi oleh kebun teh yang luas dan danau vulkanik yang indah. Semua elemen ini menciptakan suasana yang romantis, mirip dengan Paris, yang terkenal dengan keindahan alamnya dan suasana yang mendukung kegiatan luar ruangan yang menyenangkan.

2. Gaya Arsitektur Kolonial yang Elegan

Pada masa penjajahan Belanda, Bandung banyak mendapatkan pengaruh arsitektur Eropa, terutama Belanda. Gaya arsitektur ini terlihat jelas di beberapa bangunan bersejarah yang ada di Bandung, seperti Gedung Sate, Hotel Savoy Homann, dan beberapa rumah mewah di kawasan Dago. Gaya arsitektur Eropa yang kental dengan nuansa kolonial ini memberikan kesan elegan dan mewah, yang sering kali dibandingkan dengan Paris, yang juga dikenal dengan gaya arsitektur khas Eropa abad ke-19.

Selain itu, Bandung juga dikenal dengan keberadaan jalan-jalan lebar yang dihiasi dengan pepohonan rindang, yang menciptakan atmosfer kota yang nyaman dan santai. Banyaknya taman kota dan ruang terbuka hijau juga semakin memperkuat kesan bahwa Bandung adalah kota yang memiliki daya tarik estetika ala Eropa, khususnya Paris.

3. Pusat Mode dan Fashion di Indonesia

Bandung telah lama dikenal sebagai pusat mode dan fashion di Indonesia, yang menjadikannya sangat mirip dengan Paris, salah satu ibu kota mode dunia. Sejak era 1970-an, Bandung sudah menjadi destinasi belanja yang sangat diminati, terutama bagi para pecinta fashion. Kota ini dipenuhi dengan butik-butik desain lokal yang menawarkan berbagai produk pakaian, aksesoris, dan sepatu dengan gaya yang chic dan modern.

Selain itu, Bandung juga dikenal dengan factory outlet yang tersebar di berbagai sudut kota, yang menjadi tempat favorit wisatawan untuk berburu barang-barang branded dengan harga yang lebih terjangkau. Ini menjadikan Bandung sebagai tempat yang ideal untuk berbelanja bagi mereka yang ingin mengikuti tren mode terbaru, layaknya Paris yang terkenal dengan pekan mode bergengsi.

4. Pusat Budaya dan Kesenian yang Kaya

Selain keindahan alam dan arsitektur, Bandung juga dikenal sebagai pusat seni dan budaya yang dinamis. Kota ini memiliki banyak galeri seni, teater, dan ruang pertunjukan yang sering mengadakan berbagai acara budaya, mulai dari musik, tari, hingga seni rupa. Sejak zaman kolonial, Bandung sudah dikenal sebagai kota yang mengedepankan kebudayaan, dengan berbagai acara seni yang sering diadakan di ruang publik.

Kehidupan budaya di Bandung sangat beragam, dengan pengaruh Eropa yang kuat, namun juga sangat kental dengan tradisi lokal. Misalnya, setiap tahunnya, Bandung menyelenggarakan berbagai festival seni yang memadukan unsur tradisional dan modern, seiring dengan perkembangan zaman. Hal ini membuat Bandung layak disamakan dengan Paris, yang juga memiliki reputasi sebagai pusat seni dan budaya dunia.

5. Tempat Berkumpulnya Kaum Terpelajar dan Intelektual

Salah satu aspek yang menjadikan Bandung disebut sebagai “Paris Van Java” adalah karena kota ini telah lama menjadi tempat berkumpulnya kaum terpelajar, intelektual, dan para pemikir. Bandung merupakan rumah bagi berbagai perguruan tinggi terkemuka, seperti Universitas Padjadjaran (UNPAD), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Kristen Maranatha. Keberadaan kampus-kampus ini tidak hanya menciptakan atmosfer intelektual, tetapi juga menjadikan Bandung sebagai kota yang berkembang pesat dalam bidang penelitian dan inovasi.

Selain itu, Bandung juga memiliki banyak kafe, restoran, dan ruang pertemuan yang sering dijadikan tempat diskusi atau pertemuan para intelektual dan profesional. Suasana ini mirip dengan atmosfer Paris, yang dikenal sebagai kota intelektual, tempat para filsuf, penulis, dan ilmuwan berkumpul untuk berbagi ide dan gagasan.

Baca Juga:
Sejarah Tebing Keraton di Bandung yang Jadi Legenda Urban

Kesimpulan

Bandung memang pantas mendapatkan julukan “Paris Van Java” karena berbagai alasan yang sangat mendalam. Keindahan alamnya yang menyejukkan, arsitektur kolonial yang elegan, pusat mode dan fashion yang berkembang pesat, kekayaan budaya yang melimpah, serta atmosfer intelektual yang kental menjadikan Bandung sebagai kota yang memiliki banyak kemiripan dengan Paris. Bagi siapa saja yang mengunjungi Bandung, tidak hanya keindahan alam yang akan mereka temui, tetapi juga berbagai elemen budaya dan sejarah yang membuat kota ini layak menjadi “Paris Van Java.”

Sejarah Tebing Keraton di Bandung yang Jadi Legenda Urban

tourdegunungsewu.com – Tebing Keraton adalah salah satu destinasi wisata yang paling terkenal di Bandung, Jawa Barat. Terletak di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda, tempat ini menawarkan pemandangan alam yang memukau dan sering menjadi pilihan wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam Bandung.

Namun, Tempat ini bukan hanya terkenal karena keindahan alamnya saja, tetapi juga karena sejarah dan legenda yang menyertainya. Artikel ini akan mengajak Anda untuk mengulik lebih dalam tentang sejarah Tebing Keraton yang menjadi legenda, serta bagaimana tempat ini berkembang menjadi salah satu tujuan wisata utama di Bandung.

Asal Usul Nama Tebing Keraton

Nama “Tebing Keraton” memiliki kaitan erat dengan sejarah lokal dan legenda yang berkembang di masyarakat sekitar. Kata “keraton” dalam bahasa Jawa berarti istana atau tempat tinggal raja. Oleh karena itu, banyak yang meyakini bahwa nama “Tebing Keraton” berasal dari cerita rakyat yang menyebutkan bahwa tebing ini dulunya adalah tempat bersemayamnya seorang raja atau keluarga kerajaan. Meskipun tidak ada bukti sejarah yang secara langsung mengaitkan tebing ini dengan kerajaan tertentu, nama tersebut tetap bertahan dan menjadi simbol keagungan alam yang mirip dengan keindahan istana.

Tebing Keraton sendiri memiliki ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut dan merupakan bagian dari hutan yang melingkupi kawasan Tahura Ir. H. Djuanda. Kawasan ini memiliki keindahan alam yang luar biasa dengan pemandangan tebing curam yang menghadap ke lembah Cikapundung dan hutan yang lebat. Dari sini, pengunjung dapat melihat pemandangan kota Bandung dan sekitarnya dengan latar belakang pegunungan yang indah.

Sejarah Penemuan dan Pengembangan

Sebelum menjadi salah satu destinasi wisata yang populer, Tebing Keraton tidak banyak dikenal oleh masyarakat luar. Tebing ini pertama kali ditemukan oleh para pendaki dan penjelajah alam sekitar tahun 2014. Pada awalnya, tempat ini hanya dikenal oleh sebagian kecil orang yang gemar mendaki gunung atau berkeliling hutan. Namun, seiring berjalannya waktu, Tempat ini mulai dikenal oleh banyak orang setelah beberapa foto dan video yang menampilkan keindahan alamnya tersebar di media sosial.

Keindahan pemandangan yang menakjubkan, ditambah dengan suasana yang tenang dan segar, membuat Tempat ini semakin ramai dikunjungi oleh wisatawan. Pada tahun-tahun berikutnya, pemerintah setempat bersama dengan masyarakat mulai mengembangkan Tebing Keraton sebagai destinasi wisata. Fasilitas seperti area parkir, jalan setapak, serta spot foto mulai dibangun untuk menarik lebih banyak pengunjung. Selain itu, Tempat ini juga menjadi tempat favorit bagi para fotografer untuk mengabadikan keindahan alam, terutama saat matahari terbit, ketika kabut tipis masih menyelimuti lembah.

Baca Juga:
5 Tempat Wisata Di Bandung Yang Gapernah Bisa Dilupain!

Legenda dan Mitos di Balik Tebing Keraton

Seiring dengan perkembangan tempat ini sebagai destinasi wisata, muncul berbagai legenda yang berkaitan dengan Tebing Keraton. Salah satu legenda yang paling terkenal adalah cerita mengenai seorang raja yang konon pernah bersembunyi di tebing ini untuk melarikan diri dari musuh-musuhnya. Dikatakan bahwa raja tersebut memiliki keraton yang megah, namun karena serangan dari musuh yang tidak terduga, ia terpaksa melarikan diri dan menemukan tempat yang aman di Tempat ini.

Konon, raja tersebut merasa sangat tenang dan damai di tempat ini karena keindahan alam yang mengelilinginya. Ia merasa seolah-olah berada di sebuah istana yang dilindungi oleh alam. Begitu kuatnya kedamaian yang dirasakan oleh sang raja, hingga kabarnya ia berdoa di atas tebing ini agar alam sekitar tetap terjaga dan tidak rusak. Dari cerita ini lahirlah keyakinan bahwa Tebing Keraton merupakan tempat yang sakral, yang memiliki energi alam yang luar biasa dan mampu memberikan ketenangan bagi siapa saja yang mengunjunginya.

Selain itu, ada pula cerita yang menyebutkan bahwa Tebing Keraton memiliki kekuatan mistis yang bisa memberikan keberuntungan atau bahkan mengabulkan harapan. Beberapa orang yang datang ke sana sering kali melakukan ritual tertentu, seperti berdoa atau hanya duduk sejenak menikmati pemandangan untuk merasakan energi positif dari tempat tersebut.

Keindahan Alam yang Menawan

Selain sejarah dan legenda yang menyelimutinya, keindahan alam yang ditawarkan oleh Tebing Keraton memang luar biasa. Tebing ini menawarkan pemandangan yang sangat spektakuler, terutama saat matahari terbit. Pada pagi hari, pengunjung dapat menyaksikan kabut tipis yang menyelimuti lembah dan hutan, menciptakan suasana mistis yang begitu magis. Warna-warna lembut dari matahari yang baru terbit juga semakin memperindah pemandangan, menjadikan tempat ini sangat populer bagi para pengunjung yang suka berfoto.

Di sekitar Tebing Keraton, terdapat banyak pohon besar dan vegetasi alami yang membuat udara di sini sangat segar. Banyak orang yang datang untuk merasakan ketenangan dan menikmati keindahan alam yang masih alami dan belum banyak terjamah oleh kerusakan. Pemandangan alam yang memukau ini juga didukung dengan adanya berbagai fasilitas yang memudahkan para pengunjung, seperti jalan setapak, warung makan, dan tempat beristirahat.

Peran Tebing Keraton dalam Pariwisata Bandung

Tebing Keraton telah menjadi salah satu ikon wisata di Bandung. Sebagai salah satu destinasi wisata alam, tempat ini turut berperan dalam mendongkrak sektor pariwisata Bandung yang semakin berkembang. Banyak wisatawan yang datang dari luar kota dan bahkan luar negeri untuk menikmati keindahan alam yang ada di sini. Selain itu, tempat ini juga menjadi tempat yang sering dijadikan sebagai lokasi prewedding bagi pasangan yang ingin mendapatkan latar belakang pemandangan alam yang eksotis.

Tebing Keraton juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Banyak pedagang dan warga sekitar yang membuka usaha di sekitar kawasan ini, seperti warung makan, toko oleh-oleh, dan penyedia jasa pemandu wisata. Hal ini tentu saja membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Penutupan

Tebing Keraton bukan hanya sekadar destinasi wisata alam yang indah, tetapi juga menyimpan sejarah dan legenda yang memperkaya cerita di balik keindahannya. Dari cerita raja yang bersembunyi hingga kepercayaan mistis yang ada, Tempat ini juga berhasil memikat hati para pengunjung dengan pesonanya yang luar biasa. Keindahan alam yang terpancar dari tempat ini, ditambah dengan sejarah dan legenda yang mengelilinginya, menjadikan Tebing Keraton sebagai salah satu tempat yang wajib dikunjungi saat berada di Bandung.

Kisah Anak Lulus S2 Cepat Dari UGM Plus Dapat Beasiswa LPDP

Kisah Anak Lulus S2 – Meraih gelar magister atau S2 bukanlah suatu hal yang mudah. Mahasiswa S2 perlu melakukan penelitian dengan tingkat kesulitan lebih tinggi dari S1 hingga akhirnya lulus. Namun, tantangan tersebut bisa ditaklukan oleh gadis asal desa satu ini yakni septy Nur Sulistyawati. Ia mampu menyelesaikan S2 dalam waktu 1 tahun 6 bulan Universitas Gadjah Mada (UGM) dan lulus dengan indeks prestasu kumulatif (IPK)3,93.

Dirilis oleh : tourdegunungsewu.com

Kuliah S2 Lewat Beasiswa LPDP

Di samping itu perjuangan septy untuk melanjutkan S2 tak semudah orang pada umumnya. Ia adalah anak seorang petani asal Dusun Glagah Ombo, desa nampan, kecamatan sukorejo, kabupaten ponorogo, jawa timur. Untuk meraih S2 ia harus berjuang mencar beasiswa. Meski berasal dari keluarga sederhana, tapi impian septy ingin menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Beruntung, kemauan septy selalu didukung oleh keluarga.

Orang tua saya selalu bilang tidak apa-apa orang tuanya cuma lulusan SMP dan SD yang penting anaknya bisa sukses, Ungkapnya dikutip dari laman FEB UGM. Sebelum mendaftar S2 di fakultas ekonomi dan bisnis (FEB ) UGM, septy sempat gagal daftar di kampus yang sama. Pada 2022 lalu, ia sudah mendaftar S2 akuntansi UGN tetapi gagal.

Ada momen di mana saya merasa ragu, apakah saya layak melanjutkan S2 atau sebaiknya bekerja saja. Tapi berkat dukungan sekitar, saya terus maju,”ujarnya. Namun septy tak mau menyerah. Akhirnya ia mengubah strategi dengan mendaftar beasiswa terlebih dahulu dan LPDP-lah yang ia coba. “Saya bersyukur langsung lolos pada kesempatan pertama mendaftar LPDP,”jelasnya.

Kisah Anak Lulus S2 Perjalanan Kuliah S2 Di UGM

Dikarenakan septy kuliah dengan uang beasiswa dari negara, ia berkomitmen untuk tudak menyia-nyiakan masa kuliahnya. Selama 1,5 tahun, septy berhasil menerbitkan dua publikasi ilmiah di asian journal of business and accounting dan ekuitas: jurnal pendidikan ekonomi. Selain itu ia juga pernah ikut seminar bergengsi yang diadakan oleh akuntan indonesia kompartemen akuntan pendidikan di bengkulu. Tak hanya kuliah, septy pun berkerja paruh waktu di pusat kajian akutansi pendidikan (PKAP).

Septy sendiri bermimpi menjadi doesn di bidang akuntansi. Menurutnya, profesu dosen sangat menyenangkan karena bisa berinteraksi dengan banyak orang yakni mahasiswa. Saya yakin, menjadi dosen akan membuat saya bahagia karena ini adalah panggilan hati saya,”ungkapnya.

Baca juga artikel kami yang terupdate lainnya: https://sipala.id/efek-gigi-ompong-pada-orang-dewasa-salah-satunya-sulit-mengunyah/

Tips Lulus S2 Cepat Menurut Septy

Waktu tempuh 1 tahun 6 bulan termasuk cepat bagi mahasiswa S2. Sehingga septy memberikan tips bagi mahasiswa S2 yang lulus cepat. Salah satu kunci menurutnya adalah menganggap tesis seperti pekerjaan. Dengan begitu, mahasiswa akan lebih serius dalam mengerjakannya. Saya selalu memiliki jam kerja untuk mengerjakan tesis, dari pukul 8 pagi hingga 4 sore setiap hari. Jadi, setiap hari saya sempatkan untuk pergi perpustakaan kampus. Waktu pagi saya manfaatkan untuk menulis sedangkan sore hari lebih gokus untuk membaca jurnal,” paparnya.

Lalu, jalani hidup yang seimbang antar kuliah dan hal lainnya. Meski di hari biasa ia fokus kuliah tetapi di akhir pekan septy fokus beristirahat. Waktu tersebut ia manfaatkan untuk bertemu teman dan menghabiskan waktu dengan keluarga. Menurutnya dukungan mereka menjadi salah satu motivasi baginya menyelasikan studi.

Saya percaya, ketika kita sudah siap untuk sukses maka kita juga harus siap untuk gagal. Yang penting adalah terus mencoba dan tidak pernah menyerah. Seandainya gagal di kesempatan pertama tetap harus terus mencoba karena kita tidak tahu di kesempatan mana akan meraih keberhasilan,”tutup Septy.